Oleh Irwandra Efendi, S.Pd.I.
Aku tidak tahu harus mulai dari mana
Tapi kutahu ada sesuatu yang menyesakkan dada.
Sebuah rasa yang tak pernah pudar seiring berjalannya waktu.
Rasa ini makin lama makin membesar
Seakan-akan mengganggu ketenangan hidupku.
Tapi sesungguhnya rasa ini membawa kebahagian dan memberiku secercah harapan.
Sebuah harapan ibaratkan purnama di malam hari, atau hujan musim kemarau.
Tapi kubelum tahu apakah harapan ini akan menjadi kenyataan
Atau hanya akan menambah catatan kekecewaan dalam hidup ini.
Kutahu kau terlalu indah untuk didambakan, atau terlalu tinggi untuk diraih.
aku menyadari banyak orang yang menggantungkan harapannya kepadamu.
Aku tak memintamu untuk mengerti apa yang kurasakan
Aku tak memintamu memberiku secercah harapan.
Aku hanya ingin kau mengetahui apa yang aku rasakan
kuhanya ingin mendengarkan suara hatimu.
Aku menyadari, rasa itu tak bisa dipaksakan
Tapi kalau harapanku jadi kenyataan
Aku kan menjadi manusia paling bahagia di muka bumi ini
Dan aku tak tahu dengan apa aku harus membalas ketulusan hatimu
Profil Penulis
Irwandra Efendi, S.Pd.I. lahir di Padang, 17 Mei 1977. Ia adalah guru di SD Negeri 14 Sitiung Kab. Dharmasraya, Prov. Sumatera Barat.