Tiga tahun lalu, sulit sekali kita mencari buku-buku tulisan guru. Jumlah guru yang jadi penulis masih sangat minim.
Sekarang berbeda. Tengok saja grup Facebook Media Guru Indonesia. Cover-cover buku anyar berseliweran di linimasa media sosial. Setiap hari. Yang membanggakan, para penulisnya berprofesi guru.
Semua ini berawal dari gerakan nasional Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) yang diinisiasi MediaGuru, Desember 2016. Kelas-kelas menulis dihelat di berbagai kota. Guru-guru antusiasme mendaftar atas kemauan sendiri. Hasilnya, hanya hitungan dua tiga bulan pasca pelatihan buku-buku karya guru sudah terbit dan dipasarkan.
Bagaimana pelatihan yang hanya dua tiga hari, berhasil mengantarkan guru mendadak bisa menjadi penulis buku?
Sebenarnya ini bukan proses instan. Perjalanan menjadi penulis buku mungkin telah diawali 15 atau 20 tahun lalu sejak diangkat menjadi guru. Atau pengalaman 10 tahun terakhir menjadi kepala sekolah. Semakin kaya pengalaman, kian banyak bahan yang bisa dituliskan. Itulah yang kemudian dieksekusi dalam dua tiga hari pelatihan bersama instruktur MediaGuru. Berlatih menuangkan isi kepala ke dalam bentuk tulisan.
Ini seperti membangunkan raksasa yang sedang pulas. Potensi yang ada dalam diri guru sebenarnya sangat besar. Tapi, itu sudah terlelap sejak lama. Begitu ada gerakan Sagusabu yang sukses membimbing guru menghasilkan sebuah karya, berikutnya hanya soal pengulangan. Itulah yang sekarang sedang terjadi. Di mana-mana mudah dijumpai buku-buku karya guru.
Tahap berikutnya, MediaGuru ingin menyentuh lebih banyak guru yang selama ini belum terjangkau pelatihan luring. Caranya dengan memanfaatkan media daring: www.mediaguru.id.
Saat tulisan ini dibuat saja, anggota grup Facebook yang dikelola MediaGuru telah berjumlah lebih dari 42 ribu akun. Blog Gurusiana (www.gurusiana.id) yang dimiliki MediaGuru juga sudah menjelma menjadi komunitas guru penulis terbesar di Indonesia. Anggotanya kini 40 ribuan guru penulis, dan jumlah ini terus bertambah setiap hari.
Dengan jumlah kontributor tulisan sebanyak itu, terbayang jika kelak mereka “dikomando” menuliskan tema-tema tertentu lalu memviralkannya? Jagat media sosial bakal dibanjiri konten-konten pendidikan tulisan para guru.
Itulah peran anyar yang ingin dimainkan MediaGuru melalui portal baru yang sedang Anda nikmati sekarang.
Singapura, 18 Juli 2019